Kasihanilah para perokok


Berita di tipi lagi heboh-hebohnya tuh... tentang RPP tembakau-rokok.

Ngomong-ngomong tentang rokok, saya sering bertanya kepada diri sendiri "Apa yang sudah kau perbuat untuk menyelamatkan bangsa ini dari bahaya rokok?" Dan saya juga ingin menanyakan hal yang sama kepada kita semua. Sepertinya kebanyakan dari kita belum berbuat apa-apa selain berusaha untuk tidak merokok (Walaupun usaha yang tergolong mudah dan cenderung egois-menyelamatkan diri sendiri ini tidak berhasil dilaksanakan oleh sekelompok orang tertentu (perokok, red).

Untuk kalangan masyarakat yang cukup terdidik, saya sangat yakin bahwa mereka cukup cerdas untuk sekedar mengetahui bahwa rokok akan merusak kesehatan. Mereka yang 'cukup beragama' pun mungkin juga pernah berfikiran bahwa boleh jadi merokok adalah perbuatan dosa (yang sangat kita pahami: menyiksa diri adalah perbuatan zalim dan dosa *merokok menyiksa diri gak ya...?). Dalam hal finansial, mereka pun sepertinya cukup paham bahwa anggaran belanjanya akan menjadi berkurang akibat rokok, baik yang kaya, apalagi yang miskin. So, apa yang kurang ya...?

Mengusik tentang rokok bukan berarti membenci para perokok, karena mereka sepertinya lebih butuh kasih sayang dan perhatian (walaupun mereka terkadang 'menebar penyakit'). Rasa simpati dan kasih(an) yang bisa dilaksanakan dengan berbagai manifestasi.

Wahai manusia... kasihanilah para perokok

______________________________
picture taken in a poster exhibition "Save the passive smokers"
Bandung Indah Plaza, June 2006
The Fifth Asia Pacific Pharmaceutical Symposium
IPSF-APRO

.:the more color you have, the more interesting your life:.
Posted by Picasa

fb comment box

0 comments:

Post a Comment

After you take a look and read, leaving a comment would be something appreciated. Yuk mari, diisi dong komennya...